Tarian dan Pencak Silat Mendekatkan Indonesia dan Tunisia

By Admin

nusakini.com--Sebagai upaya mengenalkan seni dan budaya tradisional Indonesia kepada masyarakat Tataouine, Tunisia, KBRI Tunis berpartisipasi dalam acara Festival International des Ksour Sahariens, Tataouine, yang dibuka secara langsung oleh Gubernur Tataouine Adel Ouerghi, pekan lalu.

Partisipasi Indonesia pada acara tersebut atas undangan Association Festival des Ksour Sahariens, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Tataouine. Acara pembukaan dilakukan di depan gedung Kebudayaan Tataouine dengan dihadiri oleh beberapa pejabat provinsi Tataouine, Dubes RI Tunis Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti serta beberapa Kepala Perwakilan Asing di Tunisia serta ribuan masyarakat Tataouine. 

Sebelum pembukaan festival, Dubes RI melakukan Courtessy Call dengan Gubernur Tataouine di kantor Gubernur. Dubes RI menyampaikan harapan agar kehadiran KBRI Tunis pada festival ini dapat berkontribusi mendorong kerja sama yang lebih erat untuk kepentingan kedua negara dan mendekatkan hubungan/people-to-people contact kedua negara. 

Partisipasi KBRI Tunis pada acara Festival International des Ksour Sahariens ke-39 tahun 2018 dilakukan dengan mengikuti pawai kebudayaan. Para penari memakai pakaian tradisional Indonesia dari berbagai provinsi dan membawakan tarian bersama antara lain: Sajojo, Maumere yang dipertunjukan pada defile sepanjang jalan utama kota Tataouine. Pagelaran seni dan budaya juga dilakukan dengan menampilkan atraksi Pencak Silat Indonesia dan tarian Indang yang dipentaskan di depan podium kehormatan. 

​Penampilan mahasiswa/i Indonesia tersebut mendapatkan sambutan positif dari ribuan masyarakat Tataouine yang tumpah memenuhi jalan utama kota Tataouine. Partisipasi Indonesia pada Festival International des Ksour Sahariens merupakan partisipasi yang ke-6 kali yang diikuti juga oleh beberapa negara seperti Aljazair, Libya, Yordania, Mesir, Turki dan Indonesia.(p/ab)